Di sebuah desa yang damai , Jean membuka jendela yang dipenuhi tetesan embun di pagi hari . Jean mengusap embun di jendela dan melihat kawan-kawannya sedang bermain petak umpet , Jean ingin sekali ikut dengan mereka , namun Jean tahu , Ia hanya seorang gadis dekil yang berbaju compang camping , yang bekerja sebagai seorang petani sawah milik tetangganya , Ia bekerja di sawah di saat terbitnya fajar , dan sepulang sekolah . Ini bukan sebuah bagi gadis cilik ini , karena itu yang hanya bisa Ia lakukan untuk menghidupi kedua adiknya yang juga ditinggal kedua orangtua mereka , karena orangtua mereka hendak pergi ke negara tetangga , untuk merantau dan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak , agar bisa menghidupi ketiga anaknya dengan layak , dan setidaknya tidak mendapat cemooh dari tetangga , atau siapapun itu .
Saat fajar mulai tenggelam dan matahari sudah akan memunculkan sinarnya , Jean segera bersiap dan mengantarkan adik-adiknya untuk pergi sekolah dengan menaiki sepeda tua pemberian kakeknya yang sudah meninggal 5 tahun yang lalu , perjalanan menuju sekolah mereka , akan memakan waktu 2 jam , karena sekolahnya mulai pada pukul delapan pagi , maka Jean tidak usah repot-repot walaupun jalan yang berliku harus Ia tempuh demi untuk adik-adiknya mendapat ilmu dan kelak akan menjadi seseorang yang telah di cita-citakan.
Bel berbunyi , itu tandanya sudah tepat pukul delapan pagi , kayuhan sepeda Jean sudah mendahului dering-an suara bel sekolah , Jean dan kedua adiknya segera masuk ke kelasnya masing-masing dan mengikuti pelajaran.
Selesai mendapatkan ilmu dari guru mereka , Jean dan kedua adiknya tidak langsung bergegas pergi ke rumah , Jean dan kedua adiknya pergi ke sawah , untuk menanam padi , dan berbagai kegiatan di sawah yang lainnya .
Matahari akan segara menenggelamkan sinarnya, itu tandanya usaha Jean untuk kegiatan di sawah akan segera terbalas oleh gaji yang akan diterimanya , walaupun gaji itu tidak sebanding dengan cucuran keringat , usaha bangun pagi dan sifat penyabar yang harus Ia lakukan setiap harinya demi menghidupi Dia dan kedua adiknya itu .
12 tahun sudah Jean melakukan kegiatan yang setiap harinya seperti itu , dan ternyata Ia mendapati kabar , bahwa orangtuanya meninggal karena memperjuangkan hidupnya di negara tetangga , air mata mengucur deras dari mata berwarna coklat itu , namun Jean tidak boleh terus terlarut dalam tangisan , Ia harus segera tegar dan menenangkan kedua adiknya .
Tak lama kemudian , tubuh Jean terasa seperti lemas , kepalanya pusing , rasanya ingin pingsan , kedua adik jean-pun segera bergegas untuk mencari bantuan .
Untungnya sahabat sejati Jean yang bernama Luna , seorang gadis desa yang berlatarbelakang sederhana dan dermawan , memberikan bantuan untuk Jean , Ia membawanya ke klinik desa terdekat , dan ternyata Jean terlalu lelah karena kegiatan sehari-harinya yang tidak cocok untuk apa yang seharusnya anak remaja sepertinya lakukan , bantuan dari Luna-pun tidak sia-sia , Luna sangat membantu Jean , kedua adik dari Jean-pun sangat berterimakasih kepada Luna , karena telah menyelamatkan kakaknya , dan karena takut Jean terkena penyakit yang lebih parah dan kalau tidak mendapatkan pengobatan yang benar , maka Luna membiarkan Jean dan kedua adiknya itu untuk tinggal di rumahnya ,dan bekerja di pertanian sapi yang kerjanya hanya menekan tombol untuk memasukkan susu sapi ke dalam botol kemasan susu sapi tersebu t , biar begitu gajinya pun lumayan bisa menghidupi Luna dan kedua adiknya yang tengah dalam kelatar-belakangan yang tidak begitu kaya , namun tetap bersabar dan selalu bersabar juga selalu berusaha dan berdo’a , dan meminta kepada tuhan agar kedua orangtuanya bisa bangga dengan apa yang Jean dan kedua adiknya lakukkan , dan Jean pun akan selalu siap untuk menghadapi badai-nya hidup , dan terangnya masa depan yang cerah untuk Jean dan kedua adiknya.
-sekian dulu , kalau masih niat bikin cerita ya berlanjut , wk :p -
0 komentar:
Posting Komentar